Pages

Rabu, 26 Juni 2013

Proses Terjadinya Batu Ginjal


Batu ginjal terbentuk disebabkan oleh adanya peningkatan pada bakteri dan saluran kandung kemih yang terinfeksi bakteri pemecah urea dan urine yang kemudian membentuk batu pada kandung kemih. Jika tubuh kekurangan cairan atau kurang minum air putih, akan terjadi kepekatan urine yang semakin meningkat yang mempermudah pembentukan batu ginjal.
Batu ginjal memiliki komponen penyusun batu ginjal melalui proses pembentukan batu ginjal yang terdiri dari 80% batu kalsium, kalsium okalat dan kalsium fosfat.
Gambar batu ginjal yang terdapat dalam organ ginjal dan menutup jalannya saluran kandung kemih (ureter).
Berikut paparan secara jelas proses pembentukan batu ginjal dalam tubuh manusia :
1. Batu oksalat/kalsium oksalat
- Asam oksalat yang terbentuk di dalam tubuh manusia berasal dari metabolisme asam amino dan asam askorbat yakni vitamin C. Asam askorbat merupakan penyumbang terbesar dari prekursor okalat hingga 30 %.
- Kalsium oksalat terbentuk hingga 50 % yang dikeluarkan oksalat urine. Manusia tidak mampu melakukan metabolisme oksalat, sehingga harus dikeluarkan melalui ginjal. Jika fungsi kerja organ ginjal mengandung asupan oksalat berlebih akan mengakibatkan peningkatan oksalat yang mendorong terbentuknya batu oksalat di ginjal / kandung kemih.
2. Batu struvit
Batu struvit tersusun dari magnesium ammonium fosfat (struvit) dan kalisum karbonat. Batu struvit terbentuk di pelvis dan kalik ginjal apabila produksi ammonia meningkat dan pH urine semakin tinggi, sehingga kelarutan fosfat berkurang. Hal tersebut terjadi akibat adanya infeksi bakteri pemecah urea yang banyak berasal dari spesies proteus dan providencia, peudomonas eratia, dan semua spesies klebsiella, hemophilus, staphylococus dan coryne bacterium pada saluran urine.
3. Batu urat
Batu urat umumnya terjadi pada penderita gout atau sejenis penyakit rematik, pengguna urikosurik misalnya probenesid atau aspirin dan penderita diare kronis karena kehilangan cairan dan peningkatan konsentarsi urine serta asidosis yakni pH urine menjadi asam sehingga terjadi penimbunan yang membentuk asam urat.
4. Batu sistina
Sistin merupakan bagian dari asam amino yang memiliki tingkat kelarutan paling kecil. Kelarutan semakin kecl apabila pH urine menurun atau menjadi asam. Bila kadar sistin ini tidak dapat larut dan kemudian mengendap serta membentuk kristal yang kemudian tumbuh di dalam sel ginjal atau saluran kandung kemih akan membentuk batu ginjal.
5. Batu kalium fosfat
Batu kalium fosfat umumnya terjadi pada penderita hiperkalsiurik yakni kadar kalsium dalam urine yang tinggi atau berlebihnya asupan kalsium di dalam tubuh yang berasal dari konsumsi susu dan keju.


tugas coreldraw


tugas photoshop 2



tugas photoshop


Kamis, 20 Juni 2013

TIPE COWOK IDAMAN PARA PERSONIL JKT45


@nto Site News -  Muda dan energik, itulah gambaran dari para personil JKT48. Untuk tetap menjaga kebugaran, pelantun tembang Heavy Rotation tersebut selalu melakukan aktifitas olahraga. Dan salah satunya adalah futsal.
arsip-artikel-unik.blogspot.com - Ini dia tipe cowok idaman Nabilah JKT48
Ketika ditemui di press conference Pocari Sweat Futsal Championship, mereka mengaku bahwa sangat senang dengan olahraga futsal. Bagi Nabilah, para cowok yang main futsal pasti memiliki postur tubuh yang keren.

"Suka futsal, karena kekompakan tim. Mereka keren, olahraga keren, badannya jadi." kata Nabilah.

Namun sayangnya, sejauh ini, Nabilah masih belum memiliki kekasih. Meski apabila dibandingkan dengan personel JKT48 yang lain, Nabilah tergolong sebagai personel yang memiliki banyak fans.

Sebagai seorang remaja, Nabilah tentu juga memiliki pria idaman. Lalu, seperti apa sih pria idaman Nabilah? "Cool, pendiam, aku kan cerewet, jadi bisa saling ngimbangi. Yang pasti tuh, sayang orang tua." pungkas Nabilah
Inilah tipe cowok idaman Nabilah JKT48 9 Out Of 10 Based On 10 Ratings. 9 User Reviews.


Ditulis oleh: Celvin Rama Pratama - Kamis, 21 Februari 2013

JKT45



JKT48



JKT 48, girl band yang kini namanya sedang naik daun di belantika musik Indonesia. Seperti halnya AKB 48 girl band asal negeri sakura Jepang, yang namanya lebih dulu dikenal, JKT 48 terdiri dari banyak personil. Nah salah satunya adalah Nabila, pemilik nama lengkap Nabilah Ratna Ayu Azalia ini, bisa dibilang salah satu personil yang paling unyu dan menggemaskan. Pada kesempatan kali ini, Gudang Biodata akan menyajikan sedikit informasi mengenai Profil Artis yang memiliki gigi gingsul ini. Berikut kami sajikan Profil Nabila JKT 48.




Nama : Nabilah Ratna Ayu Azalia
TTL : 11 November 1999
Tinggi : 152 cm
Gol darah : B
Zodiak : Scorpio


Nabila Ratna Ayu Azila, itulah nama lengkap dari salah satu personil JKT48 yg cantik dan imut ini, di usianya yang sangat belia ini, dia berhasil menjadi artis yg terkenal di Indonesia, dengan menjadi bagian dari JKT48. Gigi Gingsul nya, adalah salah satu ciri khas dari Nabila, wajah imut dan cantik sungguh membuat orang-orang tertarik melihatnya. Inilah sekilas Biodata Nabila Ratna Ayu Azila.


Demikian sekilas mengenai Profil dan Biodata singkat dari salah satu personil JKT 48 yakni Nabila.

JUNIOR LIEM




junior adalah seorang insinyur teknik industri lulusan Universitas Pelita Harapan pada tahun 2006.
Pria berdarah Tionghoa ini menyukai bulu tangkis dan sepak bola serta menjadi penggemar klub sepak bola Inggris, Liverpool.
Junior memulai karier dan mulai dikenal publik lewat iklan permen Hexos.[1]
Selain membintangi beberapa iklan dan film televisi, pria yang akrab dipanggil Jun ini sempat terpilih sebagai salah satu pemainExtravaganza ABG yang tayang di Trans TV. Junior juga pernah menjadi model video klip Selingkuh bersama Kangen Band.
Ia mengawali debut layar lebarnya lewat film Kamulah Satu-Satunya bersama Nirina Zubir dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo pada tahun 2007. Selanjutnya, pada tahun 2008 Junior ikut bermain peran di sebuah kompilasi film pendek berjudul Takut: Faces of Fear pada segmen Titisan Naya yang disutradarai oleh Riri Riza.
Ia juga membintangi serial komedi televisi berjudul Jono, Joni, Jontor yang tayang di Global TV pada awal tahun 2011.

Film televisi[sunting]
·         Aku Takut Jatuh Cinta
·         Cantik-Cantik Juragan Ayam
·         Cewekku Keturunan Gangster
·         Cinta Arjuna
·         Cinta Hoki
·         Cinta Salah Pilih
·         Cinta Salah Ramal
·         Dago in Love
·         Gara-Gara Kura-Kura Aku Jatuh Cinta
·         Gara-Gara Mona Jadi Lisa
·         Hari Gini Kawin Muda?
·         Jodoh di Kandang Sapi
·         Kabayan Masuk Kampus
·         Kalo Cinta, Ngomong Dong!
·         Mat Pelor, My Hero
·         Perjaka Manis Jatuh Cinta
·         Pura-Pura Kembar


sumber: id.wikipedia.org/wiki/Junior_Liem





Dislipidemia


Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida serta penurunan kolesterol HDL di dalam darah. (Yustiana,2012).
          Kelainan ini dapat terjadi secara primer (hiperlipidemia primer) maupun sekunder akibat penyakit lain (hiperlipidemiasekunder). (Anonim 2010).
          Dislipidemia merupakan faktor utama penyebab penyakit arteriosklerosis dan jantung koroner. Kelainan metabolisme lipoprotein menyebabkan hiperlipoproteinemia yang dibagi menjadi:
1.          Hipertriasilgliserol.
            Merupakan kelainan yang disebabkan oleh defisiensi dari insulin yang         menyebabkan mobilisasi free tatty acid(FFA) secara berlebihan diikuti        dengan rendahnya pemanfaatan kilomikron dan VLDL (Very Low Density     Lipoprotein) dan serng terjadi pada kasus diabetes melitus.
2.          Hiperkolesterolemia.
            Merupakan kondisi patologis dari transport lipid terutama yang disebabkan            oleh kelainan bawaan.        
3.          Kombinasi antara hipertriasilgliserol dan hiperkolesterolemia.

Metabolisme Lipoprotein
Jalur metabolisme lipoprotein terbagi dalam:
1.    Jalur Metabolisme Eksogen
Makanan yang mengandung lemak terdiri atas trigliserida dan kolesterol. Selain kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekstresi bersama empedu ke usus halus. Baik lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun yang berasal dari hati disebut lemak eksogen. Trigliserida dan kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam mukosa usus halus. Trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas sedang kolesterol sebagai kolesterol. Di dalam usus halus asam lemak  bebas  akan  diubah  lagi menjadi  trigliserida,  sedang kolesterol  akan  mengalami esterifikasi  menjadi kolesterol  ester  dan  keduanya bersama  dengan  fosfolipid dan apoloprotein akan membentuk lipoprotein yang dikenal dengan kilomikron.
Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe dan akan masuk ke dalam aliran darah. Trigliserida dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotelmenjadiasamlemakbebasfree tatty acid (FFA) non-esterified fatty acid (NEFA). Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai trigliserid kembali di jaringan lemak (adiposa), tetapi bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk pembentukan trigliserid hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar trigliserid akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester dan akan dibawa ke hati (Anonim 2010).
2.    Jalur Metabolisme Endogen
                        Trigliserid dan kolesterol yang disintesis di hati di sekresi ke dalam sirkulasi sebagai lipoprotein B100. Dalam sirkulasi, trigliserida di VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL), adanya VLDL berubah menjadi IDL yang juga akan mengalami hidrolisis dan berubah menjadi LDL. Sebagian dari VLDL, IDL dan LDL akan mengangkut kolesterol ester kembali kehati. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol.Sebagian dari kolesterol di LDL akan dibawa kehati dan jaringan steroid ogenik lainnya seperti kelenjar adreal, testis, danovarium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol–LDL. Sebagian lagi dari kolesterol–LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh reseptor seavebger–A(SR-A)di makrofag danakan menjadi selbusa(foam cell).
                        Makin banyak kadar kolesterol-LDL dalam plasma makin banyak yang akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag. Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang terkandung di LDL. Beberapa keadaan mempengaruhi tingkat oksidasi seperti:
• Meningkatnya jumlah LDL seperti pada sindrom metabolic   dan diabetes militus.
• Kadar kolesterol – HDL, makin tinggi kadar HDL maka HDL  bersifat protektif terhadap oksidasi LDL (Anonim 2010).
3.    Jalur Reverse Cholesterol Transport
HDL  dilepaskan  sebagai  partikel  kecil  miskin  kolesterol  yang mengandung apoliprotein (apo) A, C, dan E: dandisebut HDLnascent. HDL nascent berasal dari usus halus dan hati, mempunyai bentuk gepeng dan mengandung apoliprotein A1. HDL nascent akan mendekati makrofag untuk mengambil kolesterol yang tersimpan di makrofag. Setelah mengambil kolesterol dari makrofag.HDL nascent berubah menjadi HDL dewasa yang berbentuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL nascent ,kolesterol (kolesterolbebas) dibagian dalam dari mikrofag harus dibawa kepermukaan membransel makrofag oleh suatu transporter yang  disebut adenosine  triphosphate-binding cassette  transporter-1 atau disingkat ABC-1.
Setelah  mengambil  kolesterol  bebasdari  sel  makrofag,  kolesterol bebas  akan diesterfikasi menjadi kolesterol ester enzim lecithin choles-trolacyltransferase (LCAT). Selanjutnyasebagiankolesterol ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama ialah kehati dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type 1 dikenal dengan SR-B1. Jalur kedua dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester transfer protein (CETP).  Dengan  demikian  fungsi  HDL sebagai  “penyiap”  kolesteroldari  makrofag mempunyai dua jalur yaitu langsung kehati dan jalur tidak langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolesterol kembali kehati (Anonim 2010).
Gambaran Laboratorium.
            Untuk menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya harus mengacu pada pedoman umum yang telah disepakati dan digunakan diseluruh dunia yaitu pedoman dari NCEP ATP III (National cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III), yang antara lain menetapkan  bahwa :
1.              Total Kolesterol :
Nilai Normal < 200 mg/dl
Perbatasan tinggi 200 – 239 mg/dl
Tinggi> 240 mg/dll
2.              LDL Kolesterol :
Optimal < 100 mg/dl
Mendekati optimal 100 – 129 mg/dl
Perbatasan tinggi 130 – 159 mg/dl
Tinggi 160 – 189 mg/dl     
Sangattinggi> 190 mg/dll
3.              HDL Kolesterol :
Rendah< 40 mg/dl
Tinggi   60 mg/dll
4.              Trigliserida
Normal < 150 mg/dl
Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl
Tinggi 200 – 499 mg/dl
Sangat tinggi> 499 mg/dl

             Pada pemeriksaan laboratorium memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosa. Parameter yang diperiksa yaitu kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserid (Bahri 2004).
a.               Persiapan
            Sebaiknya pasien dalam keadaan metabolik yang stabil, tidak ada perubahan berat badan, pola makan, kebiasaan merokok, olahraga, minum kopi/alkohol dalam 2 minggu terahir sebelum dilakukan pemeriksaan, tidak ada sakit berat atau operasi dalam 2 bulan terakhir (Bahri 2004).
            Tidak mendapa tobat yang mempengaruhi kadar lipid dalam 2 minggu terakhir. Bila hal tersebut tidak memungkinkan, pemeriksaan tetap dilakukan tetapi, dengan disertai catatan (Bahri 2004).
b.              Pengambilan bahan pemeriksaan
            Pengambilan bahan dilakukan setelah puasa makanan 12-16 jam. Sebelum bahan diambil pasien duduk selama 5 menit. Pengambilan bahan dilakukan dengan melakukan bendungan vena seminimal mungkin. Bahan yang diambil adalah serum (Bahri 2004).

c.               Analis
            Analis kolesterol total dan trigliserida dilakukan dengan metode ensimatik. Analis kolesterol HDL dan Kol-LDL dilakukan dengan metode presipitasi dan ensimatik Kadar kolesterol LDL sebaiknya diukur secara langsung, atau dapat juga dihitung menggunakan rumus Friedewaid kalau kadar trigliserida < 400 mg/d, sebagai berikut (Bahri 2004) :
Kadar kol. LDL = Kol.Total – kol..HDL – 1/5 trigliserida





















DAFTAR PUSTAKA

Bahri T. 2004. Dislipidemia sebagai faktor resiko penyakit jantungkoroner.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3503/1/gizi-bahri3.pdf